Saran untuk Semua Penjudi – Bermainlah Dengan Batasan

Perjudian adalah bagian integral dari budaya kita, suka atau tidak suka. Akan sangat berbeda jika Anda dibesarkan oleh seorang Muslim. Undang-undang melarang umat Islam berjudi di negara ini, karena perjudian (juga dikenal sebagai maisir dalam Hukum Syariah) dilarang dalam Agama Islam sebagai hukumsyarak. Selain itu, tidak mengherankan jika partai politik keagamaan seperti Partai Islam Malaysia menganjurkan pelarangan total perjudian.

Perjudian adalah isu kontroversial di Malaysia. Pro dan kontra perjudian keduanya valid bonus new member. Perjudian bukanlah kejahatan, namun tidak boleh dibatasi. Itu harus tetap menjadi kebijaksanaan masing-masing individu apakah mereka memilih untuk bermain atau tidak. Berjudi dapat digunakan untuk mengurangi stres dan juga memberikan ikatan antar anggota keluarga. Bahkan mungkin memberikan kepuasan diri. Industri perjudian juga mendatangkan lebih banyak pajak bagi pemerintah. Dana ini dapat dialokasikan untuk program kesejahteraan sosial, pendidikan dan inisiatif lainnya. Selain itu, pelarangan perjudian juga dapat diperdebatkan demi kepentingan masyarakat. Dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain meningkatnya kriminalitas, meningkatnya rentenir, atau bahkan kehancuran masyarakat dan keluarga. Keuntungan ekonomi dari kenaikan pajak juga akan menimbulkan tekanan sosial, yang dapat menyebabkan pemerintah mengeluarkan lebih banyak uang untuk program rehabilitasi, pencegahan kejahatan atau kecanduan judi.

Perjudian adalah topik kontroversial. Meskipun tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi masyarakat, terdapat pertanyaan seperti “sejauh mana mereka harus melakukan intervensi untuk menghentikan tindakan yang merugikan orang lain?” dan “Bagaimana kita bisa menyeimbangkan hak-hak individu dengan kebutuhan untuk menjaga mereka tetap aman?” Membandingkan Prinsip Bahaya John Stuart Mill dengan Prinsip Paternalisme Profesor HLA Hart dapat memberikan lebih banyak pencerahan mengenai topik ini.

Mill dikenal karena pandangan liberal klasiknya tentang hukum dan moralitas. Dia menyatakan bahwa, “Satu-satunya cara untuk menjalankan kekuasaan yang bertentangan dengan keinginan anggota beradab mana pun adalah dengan menghentikan tindakan merugikan yang dilakukan terhadap orang lain.” Kebaikan individu, baik yang bersifat fisik maupun moral, tidak dapat dijadikan alasan yang sah. Tidaklah benar memaksanya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena hal itu akan membuatnya lebih bahagia atau karena orang lain menganggapnya benar atau bijaksana.

Dengan kata lain larangan tersebut hanya dibenarkan jika menimbulkan kerugian bagi orang lain. Tidaklah cukup bahwa tindakan tersebut dapat merugikan seseorang sehingga menjadikannya ilegal. Mills mengatakan bahwa “setiap individu bertanggung jawab untuk melindungi kesehatannya sendiri, baik fisik, mental, atau spiritual.” Lebih baik umat manusia membiarkan masing-masing dari kita menjalani hidup sesuai keinginan kita, daripada memaksa masing-masing orang untuk melakukannya. Premis argumen ini adalah bahwa manusia dapat dan harus membuat keputusannya sendiri. Penulis juga menyatakan bahwa pelarangan terhadap salah satu bentuk kebebasan akan berdampak buruk pada spontanitas. Keaslian. Jenius. Energi mental. Keberanian moral. Keadaan kolektif yang biasa-biasa saja sedang menghancurkan tatanan sosial.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *